Selasa, 31 Januari 2012

POSISI GEOGRAFIS PPS


Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari terletak di Kel. Puday, Kec. Abeli, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara dengan posisi geografis sebagaimana ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP. 64/MEN/2010, Tentang Wilayah Kerja dan Pengoperasian Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari.
Sebagai basis utama perikanan Laut di Sulawesi Tenggara khususnya dan kawasan Timur Indonesia pada umumnya dengan daerah penangkapan (fishing ground) adalah laut Flores, selat Makassar, laut Banda, laut Arafura dan laut Maluku  yang kaya akan sumberdaya ikan baik pelagis maupun demersal. Disamping itu juga sangat potensial dengan Mollusca seperti Octopuses (Gurita) dan Sotong yang telah menjadi salah satu komoditas ekspor hasil perikanan andalan Sulawesi Tenggara

Profil PPS Kendari

Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari dibangun sejak tahun 1984, yang diawali dengan pembebasan tanah rakyat kemudian dilanjutkan dengan tahap kontruksi atas dasar Studi Kelayakan oleh Tim Asian Development Bank bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perikanan. Sedangkan operasional PPS Kendari dimulai pada tahun 1990 setelah diresmikan oleh Presiden RI Bapak H.M.Soeharto pada tanggal 10 September 1990. Sebelum ditetapkan sebagai Pelabuhan Perikanan Samudera, status kelembagaannya adalah Project Manajemen Unit (PMU).
Memperhatikan pangsa pasar dalam dan luar negeri akan produk perikanan saat ini cukup tinggi, maka ekspor hasil perikanan melalui diversifikasi pasar dan pengamanan/ optimalisasi pemanfaatan pasar dalam negeri perlu ditingkatkan. Untuk itu kebijakan strategis nasional melalui revitalisasi sektor kelautan dan perikanan diarahkan kepada upaya penguatan pembangunan dan pengembangan pelabuhan perikanan dengan focus dilingkar luar (other ring fishing port) hal tersebut untuk mendukung pengembangan industry perikanan yang tangguh dan mandiri untuk menyongsong pengembangan kawasan minapolitan.
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari dalam kegiatan ekonomi disekitarnya telah memberikan manfaat yang cukup tinggi seperti fasilitas produksi dan pemasaran hasil perikanan di wilayahnya, pengawasan pemanfaatan sumberdaya ikan untuk pelestariannya, pelayanan kesyahbandaran, mendukung kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari pra produksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran